MAKALAH FISIKA
PEMANASAN GLOBAL,
EFEK RUMAH KACA DAN PERUBAHAN IKLIM
OLEH
DEWA PUTU ARILAKSANA
06
XI MIA 1
SMA N 2 SINGARAJA
TAHUN AJARAN 2014/2015
Puji
syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pemanasan Global”.
Pemanasan
Global sudah menjadi isu yang sangat menghawatirkan dikalangan peneliti sebab
dari tahun-ketahun dampak dari pemanasan global sangat dirasakan. Pemicu utama
dari pemanasan global adalah efek rumah kaca, selain itu asap-asap kendaraan
serta asap pabrik. Efek rumah kaca mengakibatkan perubahan iklim. Selain itu es
kutub utara dan selatan juga semakin mencair yang berakibat penenggelaman
pulau-pulau. Menyikapi kondisi ini saya menyusun makalah yang mengupas lengkap
mengenai pemanasan global, efek rumah kaca dan perubahan iklim.
Sebagai
manusia yang memiliki akal, diharapkan dengan adanya makalah ini dapat merubah
sikap kita yang merusak alam menjadi mengurangi pengerusakan, serta ikut serta
dalam pelestarian lingkungan.
Demikian
sepitas mengenai makalah ini, saran dan kritik dari pembaca sangat saya
harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.
Singaraja,
26 Maret 2015
Penulis
BAB 1
Pemanasan global terjadi akibat dari efek rumah
kaca. Selain itu asap-asap kendaraan juga ikut munyumbang kerusakan lingkungan.
Diindonesia perubahan cuaca mulai tidak dapat diprediksi hal ini disebabkan
dari perubahan iklim yang diakibatkan
oleh efek rumah kaca. Melihat sikap sebagaian besar masyarakat yang tak
peduli dengan lingkungan, melatarbelakangi saya untuk menyusun makalah yang
mengupas tuntas masalah pemanasan global.
1. Apa
itu pemanasan global, efek rumah kaca dan perubahan iklim?
2. Apa
penyebab pemanasan global, efek rumah kaca dan perubahan iklim?
3. Apa
akibat pemanasan global, efek rumah kaca dan perubahan iklim bagi mahluk hidup?
1.
Untuk mengetahui apa
itu pemanasan global, efek rumah kaca dan perubahan iklim
2.
Untuk mengetahui
penyebab pemanasan global, efek rumah kaca dan perubahan iklim
3.
Untuk mengetahui akibat
dari pemanasan globa, efek rumah kaca dan perubahan iklim bagi mahluk hidup.
Pemanasan
global (Inggris:
global warming) adalah suatu
proses meningkatnya suhu
rata-rata atmosfer,
laut, dan daratan
Bumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ±
0.18 °C
(1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate
Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar
peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20
kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah
kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah
kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30
badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari
negara-negara G8.
Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan
yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan
yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena
cuaca yang ekstrem,
serta perubahan jumlah dan pola presipitasi.
Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian,
hilangnya gletser,
dan punahnya
berbagai jenis hewan.
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon
dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan
konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu bara
dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan
laut untuk menyerapnya.
Energi yang masuk ke Bumi:
·
25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer
·
25% diserap awan
·
45% diserap permukaan bumi
·
5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah
oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan
bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk
dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca
diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam
di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO2,
yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen
monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa
organik seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam
meningkatkan efek rumah kaca.
Anasir penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik
yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan
air. Pada kasus pemanasan
akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2,
pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke
atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah
kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di
udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah
kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2
sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut
di udara, kelembapan relatif udara
hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan balik
ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia
yang panjang di atmosfer.
Para ilmuwan
menggunakan model komputer dari suhu, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer
untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, para ilmuwan
telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut,
pantai,
pertanian,
kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.
Para ilmuwan
memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain
di Bumi.
Akibatnya, gunung-gunung
es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es
yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya
mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan
di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan
lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Suhu pada
musim dingin
dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.
Hewan dan tumbuhan
menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena
sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan
cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan
mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat
lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan
menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan
yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati.
Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan
musnah.
Efek rumah kaca, yang pertama kali diusulkan oleh Joseph
Fourier pada 1824,
merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau
satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya.
Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah
kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan
yang terjadi akibat aktivitas manusia (lihat juga pemanasan
global). Yang belakang diterima oleh semua; yang pertama diterima
kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat.
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon
dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan
konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu bara
dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan
laut untuk menyerapnya.
Energi yang masuk ke Bumi:
- 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di
atmosfer
- 25% diserap awan
- 45% diserap permukaan bumi
- 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah
oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan
bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk
dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan,
dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi
tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang
dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta
beberapa senyawa organik seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC).
Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan
mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan
terganggunya hutan
dan ekosistem
lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di
atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah
kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga
akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut
sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang
mengakibatkan negara kepulauan
akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
Dengan
cairnya es akan berakibat menghilangnya habita dari hewan-hewan kutub. Apabila
dalam jangka panjang maka hewan kutub
akan punah.
Perubahan iklim berarti perubahan yang signifikan pada iklim,
seperti suhu udara atau curah hujan, selama kurun waktu 50 tahun atau
lebih. Secara berangsur-angsur iklim akan berubah, hal ini juga akan
memicu pada perubahan suhu udara, curah hujan dan jumlah hari matahari
bersinarpun akan berubah. Iklim atau cuaca memiliki konotasi yang sedikit
berbeda. Cuaca
adalah kondisi yang terjadi pada lapisan atmosfer pada setiap waktu, seberapa
hangat, berangin, cerah atau lembab. Iklim merupakan uraian dari
rata-rata cuaca yang terjadi pada kurun waktu tertentu, biasanya selama lebih
dari 50 tahun dibandingkan dengan variasi rata-rata dari tahun ke tahun.
Variasi mungkin terjadi karena musim panas tertentu yang panas atau musim
dingin tertentu yang sangat dingin. Iklim sendiri telah menghangat sejak
tahun 1900.
Perubahan
iklim terjadi akibat lapisan ozon yang semakin menipis yang di sebabkan oleh
adanya radiasi matahari atau terperangkapnya panas matahari yang disebabkan
oleh gas efek rumah kaca yang salah satunya gas cloro floro carbon atau
biasanya lebih dikenal dengan CFC. Dampak bagi kesehatan mahluk hidup dari
menipisnya lapisan ozon yaitu masalah pernapasan, berkurangnya sistem kekebalan
tubuh.
Karena
perubahan iklim alam menjadi rusak dan banyak terjadi bencana di mana-mana dan
juga menaikan temperatur suhu bumi. Peningkatan temperatur panas bumi seperti
ini akan menimbulkan perubahan iklim yang akan mengakibatkan :
Ø
bencana kelaparan diseluruh dunia
karena daerah-daerah pertanian akan musnah serta ekosistem akan mengalami
kehilangan sebagian besar keanekaragaman species,
Ø
mencairnya tudung es di kutub,
Ø
meningkatnya suhu lautan,
Ø
kekeringan yang berkepanjangan,
Akibat
perubahan iklim bagi mahluk hidup adalah apabila mahluk hidup tidak bisa
beradaptasi maka banyak species yang akan punah sehingga mengurangi
keanekaragaman spesies yang ada baik hewan maupun tumbuhan.
Puji
syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dari
pemaparan didepan dapat disimpulkan bahwa Pemanasan
global (Inggris:
global warming) adalah suatu
proses meningkatnya suhu
rata-rata atmosfer,
laut, dan daratan
Bumi. Pemanasan global dipicu oleh efek
rumah kaca. Dan efek rumah kaca berakibat padaperubahan iklim selain itu
perubahan iklim juga dipengaruhi oleh asap-asap kendaraan dan pabrik,
Saya harapkan setelah pembaca
membaca makalah ini, mulai ikut serta menjaga dan melestarikan lingkungan
sekitar.
Sekian isi makalah ini,saya ucapkan
banyak terimakasi bagi pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat
Singaraja,
26 Maret 2015
Penulis
No comments:
Post a Comment